PAPER SISTEM
GASTROINTESTINAL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Keperawatan Dewasa
Dosen Pengampu : Ns.Niken Safitri Dyan K, S.Kep,
M.Si.Med
Disusun oleh :
Nama :
Ning Suwarsih
NIM : 22020112130108
Kelas :
A.12.2
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
SISTEM GASTROINTESTINAL
A. Pengertian
Saluran gastrointestinal (GI) merupakan
serangkaian organ muskular berongga yang dilapisi oleh membran mukosa (selaput
lendir).4 Saluran gastrointestinal adalah jalur panjang yang total
panjangnya mencapai 23 sampai 26 kaki, yang berjalan dari mulut melalui
esofagus, lambung dan usus sampai anus.1 Sistem pencernaan terdiri
dari saluran pencernaan meliputi tuba muskular panjang yang merentang dri mulut
sampai anus, dan organ-organ lain seperti gigi, lidah kelenjar saliva, hati,
kandung empedu, dan pankreas.
B. Fungsi
sistem gastrointestinal
Fungsi utama dari sistem pencernaan adalah
mnyediakan air, garam, mineral, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang
telah dicernna sehingga nustrisi tersebut siap untuk diabsorpsi. Memecahkan
partikel makanan ke dalam bentuk molekul yang siap dicerna, mengabsorpsi hasil
pencernaan ke dalam darah, dan mengeliminasi makanan yang tidak dicerna.1
Sistem pencernaan bekerja dari proses
mengunyah dan menelan serta proses lainnya yang berperan dalam mengubah makanan
ke dalam bentuk yang dipergunakan oleh sel dan membuang sampah metabolisme.
Pencernaan ini terjadi secara mekanik dan kimia.
Pencernaan ini melalui beberapa proses, adapun proses dalam pencernaan sebagai berikut:
1. Ingesti
Ingesti
merupakan proses dimana makanan masuk ke dalam mulut. 2
2. Pemotongan
dan penggilingan
Proses
pemotongan dan penggilingan ini terjadi setelah makannan masuk kedalam mulut,
sehingga makanan tersebut di potong dan digiling oleh gigi secara mekanik.
Kemudian setelah makan terpotong-potong makanan tersebut bercampur dengan enzim
yang dihasilkan oleh kelenjar saliva.2
3. Peristaltis
Peristaltis
merupakan gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakan makanan
sehingga makanan tersebut tertelan melalui saluran pencernaan. Gerakan ini
berlangsung setelah makanan masuk ke dalam faring. Trakea tertutup sedangkan
esofgus terbuka, kemudian gelombang peristaltic yang cepat dari faring memaksa
bolus makanan masuk ke dalam esofagus.2
4. Digesti
Digesti
adalah proses hidrolisis kimia atau penguraian dari molekul yang lebih besar
menjadi molekul-molekul kecil. Sehingga molekul-molekul ini bisa diabsorpsi
oleh usus halus.2
5. Absorpsi
Absorpsi
merupakan proses penyerapan sari-sari makanan oleh usus halus. Sehingga
sari-sari makanan tersebut masuk ke dalam aliran darah dan di edarkan ke
seluruh bagian tubuh.2
6. Egesti
Egesti
atau yang biasa disebut dengan defekasi adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang
tidak dicerna atau sisa dari proses pencernaan, dalam bentuk feses dari saluran
pencernaan.2
C. Bagian-bagian
sistem gastrointestinal.
Sistem gastrointestinal terdiri
atas beberapa organ atau bagian yaitu, sebagai berikut:
1.
Mulut
Mulut
adalah rongga lonjong pada permulaan saluran percernaan. Terdiri atas dua
bagian, bagian luar yang sempit, atau vestibula, yaitu ruang di antara gusi
serta gigi dengan bibir dan pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang
dibatasi di sisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi, dan di sebelah
belakang bersambung dengan awal faring.3 Mulut atau rongga oral
berisi organ aksesori yang berfungsi pada proses awal pencernaan.
a. Bibir
Bibir
tersususn atas otot rangka (orbikularis mulut) dam jaringan ikat. Bibir mrupakan
organ yang berfungsi untuk menerima makanan. Adapun bagian-bagian dari bibir,
yaitu:
1. Permukaan
luar bibir
Permukaan luar bibir ini dilapisi
oleh kulit yang mengandung folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar
sebasea.
2. Area
transisional
Area transisional
memiliki epidermis transparan. Bagian ini terlihat merah karena dilewati oleh
banyak kapiler yang dapat terlihat.
3. Permukaan
dalam
Permukaan dalam bibir
adalah membrane mukosa. Terdapat frenulum labia yang melekatkan membrane mukosa
pada gusi.2
b. Lidah
Lidah ini dilekatkan di
dasar mulut oleh frenulun lingua. Lidah berfungsi untuk menggerakan makanan
saat dikunyah atau di telan dan sebagai pengecap rasa.2
c. Kelenjar
saliva
Kelenjar
saliva ini terdiri dari cairan encer yang mengandung enzim dan cairan kental
yang mengandung mukus. Terdapat tiga kelenjar saliva, yaitu:
1.
Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid
adalah kelenjar saliva terbesar. Kelenjar paratiroid terletak agak ke bawah dan
di depan telinga serta membuka melalui duktus paroid menuju papilla yang
terletak berhadapan dengan gigi molar kedua pada kedua sisi.
2.
Kelenjar submandibular
Kelenjar submandibular
kurang lebih besarnya sebesar biji kenari terletak di permukaan dalam pada
mandibula. Membuka melalui duktus Wharton menuju kedasar mulut pada kedua sisi
frenulum lingua.
3.
Kelenjar sublingual
Kelenjar sublingual terletak di dasar
mulut dan membuka melalui duktus sublingual kecil menuju dasar mulut.2
Dari sekresi serosa, terdapat 98% air dan mengandung
enzim amilase yang memecah karbohidrat menjadi maltosa di dalam mulut.
Sedangkan sekresi mukus yang lebih kental mengandung glikoprotein (musin), ion,
dan air. Pada manusia normal, saliva yang di sekresi per menit adalah sebanyak
1 ml. Saliva yang di sekresi dapat mencapai 1 L samapai 1,5 L dalam 24 jam
dengan pH 7,0.2 Fungsi saliva di antaranya adalah:
1.Melarutkan
makanan secara kimia.
2.Melembabkan
dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan.
3.Amilase
pada saliva mengurai zat tepung menjadi maltosa.
d. Gigi
Gigi merupakan
bagian dari rongga oral yang bekerja pada proses awal pencernaan secara
mekanik. Setiap barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi. Lengkung
bagian atas lebih besar dari daripada bagian bawah sehingga gigi atas akan
menutup gigi bagian bawah. Manusia memiliki dua susunan gigi yaitu, gigi primer
(gigi susu) dan gigi sekunder (permanen). Gigi primer berjmlah 20 gigi dalam
setengah lengkung gigi terdiri dari dua gigi seri, satu taring, dan dua
geraham. Gigi sekunder berjumlah 32 buah. Setengah dari lengkung gigi terdiri
dari dua gigi seri, satu taring, dua premolar, dan tiga geraham.2
Gigi tersusun
atas mahkota gigi yaitu bagian gigi yang terlihat. Mahkota dan akar bertemu
dengan leher yang diselubungi gingival (gusi). Kemudian ada membrane
periodontal yang menahan gigi di rahang. Mahkota yang melebar kedalam saluran
akar berisi pulpa gigi yang mengandung pembuluh darah. Selain itu terdapat
dentin yang menyelubungi rongga pulpa. Namun, dentin ini tertutupi pleh email
gigi. Email gigi ini tersusun dari 97% zat anorganik ( terutama kalsium fosfat)
yang berfungsi untuk melindungi gigi.2
Pada gigi seri,
terdapat di bagian depan rongga mulut berfungsi untuk memotong makanan yang
sedikit lunak dan potongan yang dihasilkan oleh gigi seri masih dalam bentuk
potongan yang kasar, nantinya potongan tersebut akan dihancurkan sehingga
menjadi lebih lunak oleh gigi geraham dengan dibantu oleh saliva sehingga
nantinya dapat memudahkan makanan untuk menuju saluran pencernaan seterusnya.
Gigi taring lebih tajam sehingga difungsikan sebagai pemotong daging atau
makanan lain yang tidak mampu dipotong oleh gigi seri.3
2.
Faring
Faring
merupakan jalan untuk masuknya material makanan, cairan dan udara menuju
esofagus. Faring berbentuk seperti corong dengan bagian atasnya melebar dan
bagian bawahnya yang sempit. Dari faring inilah proses menelan dimulai. Dimulai
dari keadaan dimana lidah menekan palatum keras saat rahang menutup dan
mengarahkan bolus ke arah orofaring. Bolus makanan dalam faring merangasang reseptor
orofaring yang mengirim impuls ke pusat menelan dalam medulla dan batang obat
bagian bawah. Sehingga menimbulkan refleks
penutupan semua lubang kecuali esopfagus dan makanan bisa masuk ke dalam
esofagus.2
3.
Esofagus
Esofagus
adalah tuba muskular yang panjangnya sekitar 9 sampai 10 inchi (25 cm) dan
berdiameter 1 inchi (2,54 cm). Esofagus berawal pada area laringofaring,
melewati diafragma dan membuka ke arah lambung. Esofagus menggerakan makanan
dari faring ke lambung melalui gerak
peristaltis. Sfingter kemudian berkontriksi untuk mencegah regurgitasi isi
lambung ke esofagus.2
Dinding
esofagus terdiri dari 4 lapis yaitu: mukosa, submukosa, muskularis propria dan
adventisia. Esofagus tidak terdapat lapisan serosa sehingga merupakan saluran
cerna yang unik. Mukosa normal terdiri dari epitel berlapis pipih, antara
muskularis propria dan mukosa terdapat aliran limfatik yang berasal dari
muskularis propria. Muskularis propria terdiri dari otot bergaris dan otot
polos yaitu pada bagian proksimal otot bergaris, bagian tengah otot bergaris
dan polos dan pada bagian distal otot polos. Otot lapisan dalam tersusun
sirkuler dan lapisan luar longitudinal.5
4.
Lambung
Lambung
terletak di bagian kiri atas abdomen tepat di bawah diafragma. Dalam keadaan
kosong, lambung berbentuk tabung J dan bila penuh akan tampak seperti buah
alpukat. Lambung terbagi atas fundus, korpus dan pilorus. Kapasitas normal
lambung adalah 1-2 liter. Fundus adalah bagian atas dari lambung yang menonjol
ke sisi kiri. Korpus merupakan bagian yang terletak di bawah fundus yang
membentuk du pertiga dari bagian lambung. Sedangkan pylorus adalah bagian bawah
lambung yang berhubungan dengan usus halus.2
Fungsi lambung
dalam proses pencernaan antara lain:
1. Menyimpan
makanan dalam jumlah besar sampai makanan tersebut dapat di tampung pada bagian
bawah pencernaan.
2. Mencampur
makanan tersebut dengan secret lambung sampai ia membentuk suatu campuran
setengah padat yang dinamakan kimus.
3.
Mengeluarkan makanan perlahan-lahan dari
lambung masuk ke usus halusdengan kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan
absorpsi oleh usus halus. Karbohidrat dapat masuk ke usus halus dengan cepat,
protein lebih lambat, dan lemak tetap dalam lambung selama 3 sampai 6 jam.3
Selain itu, lambung juga
menskresikan pepsinogen, renin, mucus , dan gastrin. Pepsinogen yang di
hasilkan oleh sel chief diubah menjadi pepsin oleh asam klorida ( yang
disekresikan oleh sel parietal). Pepsin ini menguraikan protein menjadi
polipeptida. Tetapi, pepsinogen hanya bekerja dengan pH di bawah 5. Enzim
lipase mengubah lemak susu menjadi asam lemak dan gliserol. Rennin berfungsi
untuk mengkoagulasikan protein susu. Gastrin berfungsi untuk merangsang sekresi
lambung, meningkatkan motilitas usus dan lambung, mengkontriksi sfingter
esophagus bawah dan merelaksasi sfingter pilorus.2
5.
Usus halus
Usus
halus merupakan tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus sampai ke
katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus
kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3 sampai 5 meter saat bekerja. Panjang 7
meter pada mayat dicapai saat lapisan muskularis eksterna berelaksasi.2
Duodenum
mempunyai panjang sekitar 25 cm sampai 30 cm dan berhubungan dengan lambung,
jejunum mempunyai panjang sekitar 2,5 m, dimana proses digesti kimia dan
absorpsi nutrisi terjadi dalam jejunum sedangkan ileum mempunyai panjang
sekitar 3,5 meter. Disepanjang usus halus terdapat kelenjar usus tubular. Di
duodenum terdapat kelenjar duodenum asinotubular kecil yang membentuk kumparan.
3
Disepanjang membran mukosa usus halus yang diliputi oleh
vili. Terdapat 20 sampai 40 vili persegi glukosa. Vili adalah jutaan
tonjolan menyerupai jari ( tingginya 0,2
mm sampai 1,0 mm) yang memanjang ke lumen dari permukaan mukosa. Vili merpakan
struktur yang memperluas permukaan reabsorpsi usus halus sampai krang lebih 600
kali.
Selain
itu, usus halus juga mensekresi enzim maltase yang berfungsi untuk menguraikan
maltosa menjadi glukosa. Enzim sukrase yang mengubah sukrosa menjadi glukosa
dan fruktosa. Enzim laktase yang mengubah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa. Enzim peptidase yang menguraikan peptide menjadi asam amino. Dan
enzim lipase yang menguraikan monogliserida menjadi asam lemak dan gliserol.
Usus halus berfungsi sebagai akhir dari proses pencernaan. Di usus halus inilah
sari-sari makanan diabsorpsi dan di edarkan ke seluruh tubuh. Glukosa, asam
amino, asam lemak, gliserol, air, vitamin, dan elektrolit diabsorpsi oleh
duodenum dan jejunum melalui transport aktif.
Table
jenis enzim dan fungsinya.2
Enzim
|
Sumber
skresi
|
Aksi
|
Karbohidrat
|
||
Amilase
saliva (ptialin)
|
Kelenjar
saliva
|
|
Amilase
pankreas
|
Pankreas
|
|
Maltase
|
Usus
halus
|
|
Sukrase
|
Usus
halus
|
|
Laktase
|
Usus
halus
|
|
Lemak
|
||
Lipase
pankreas
|
Pankreas
|
|
Lipase
usus halus (steapsin)
|
Usus
halus
|
|
Protein
|
||
Pepsin
|
Lambung
( pepsinogen diaktivasi oleh HCL lambung)
|
|
Tripsin
|
Pankreas
(tripsinogen diaktivasi oleh enterokinase)
|
|
Kimotripsin
|
Pankreas
(kimotripsinogen diaktivasi oleh tripsin)
|
|
Peptidase
|
Usus
halus
|
6.
Pankreas
Pankreas
merupakan kelenjar majemuk seperti glandula saliva. Pancreas terletak sejajar
lambung dan mengskresikan getahnya ke dalam duodenum beberapa centimeter dari pilorus.
Sel-sel endokrin pancreas mensekresi hormone insulin dan glukagon. Sel endokrin
(asinar) mensekresikan enzim-enzim pencernaan.2 Pankreas memiliki
beberapa fungsi dalam proses pencernaan, yaitu:
1. Mensekresikan
enzim tripsinogen yang diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase. Tripsin
ini akan menguraikan protein dan polipeptida besar menjadi polipeptida dan
peptide kecil.
2. Enzim
kimotripsin yang diaktivasi oleh kimotripsinogen yang berfungsi untuk
menguraikan protein dan polipeptida besar menjadi polipeptida dan peptide
kecil.
3. Mensekresikan
lipase lemak yang berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
4. Enzim
amilase pankreas berfungsi untuk
menghidrolisis zat tepung yang tidak dicerna oleh amilase saliva.3
7.
Hati
Hati
adalah organ visceral terbesar yang terletak di bawah kerangka iga. Beratnya
adalah 1,500 gram dan pada saat kondisi hidup warnanya merah tua karena kaya
akan persediaan darah. Hati menerima darah yang teroksigenasi dari arteri
hepatika dan darah yang tidak teroksigenasi serta mengandung nutrien dari vena
hepatika. Hati terbagi menjadi dua lobus yaitu lobus kanan dan lobus kiri.
Lobus kanan memiliki ukuran yang lebih besar dari pada lobus kiri.2
Lobus
kanan dan lobus kiri dipisahkan oleh ligament falsiform. Diantara kedua lobus
terdapat portal hepatis yang merupakan jalur masuk dan keluar pembuluh darah,
saraf, dan duktus. Saluran portal, berisi sebuah cabang vena portal, arteri
hepatika, dan duktus empedu yang membentuk lobulus portal.
Fungsi hati
dintaranya, yaitu:
1. Memproduksi
empedu
2. Hati
menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glukosa
jika dibutuhkan oleh tubuh.
3. Mengurai
protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak.
4. Menyimpan
mineral, seperti zat besi dan vitamin larut lemak.
5. Menyimpan
darah untuk sekitar 30% curah jantung dan bersama dengan limfa mengatur volume
darah yang diperlukan tubuh.2
Empedu yang dihasilkan oleh sel hati akan memasuki
kanalikuli empedu dan akan disimpan di kandung empedu. Empedu adalah larutan
berwarna kuning kehijauan yang terdiri dari 97% air, dan pigmen dan garam
empedu. Pigmen empedu terdiri dari biliverdin (hijau) dan bilirubin (kuning).
Namun pigemen utamanya adalah bilirubin yang memberikan warna kuning pada
feses. Pigmem-pigmen ini merupakan hasil dari penguraian hemoglobin yang
dilepas dari sel darah merah yang terdisintegrasi. Garam empedu berasal dari
asam empedu yang berikatan dengan kolesterol dan asam amino. Garam tersebut
direabsorpsi dari ileum dan dibawa ke hati untuk di daur ulang. Garam empedu
ini akan membantu mengemulsi lemak, absorpsi lemak, dan penge luaran kolesterol
dari tubuh.2
Kandung empedu adalah kantong muscular hijau
menyerupai pir dengan panjang 10 cm. organ ini terletak di lekukan dibawah
lobus kanan hati. Kapasitas total kandung empedu kurang lebih 30 ml sampai 60
ml. kandung empedu ini berfungsi untuk menyimpan cairan empedu sampai cairan
empedu tersebut dibutuhkan oleh duodenum. Kandung empedu ini mampu menyimpan
hasil 12 jam sekresi empedu dari hari.2
8.
Usus besar
Secara struktur, usus besar hampir sama dengan usus halus. Serabut
longitudinal pada dinding berotot tersusun dalam tiga jalur ( taeniae coli)
yangmenarik kolon menjadi kantong kantong yang disebut haustra yang memberi rupa
berkerut-kerut dan berlubang-lubang. Dinding mukosa lebih halus dari yang ada
pada usus halus, tidak memiliki vili, tidak memiliki lipatan-lipatan sirkular,
diameternya lebih lebar, panjangnya lebih pendek dari usus halus, dan daya
regangnya lebih besar dari usus halus. Di antara usus halus dan usus besar
terdapat katup ileosekal yang secara otomatis akan membuka dan menutup dan
berfungsi untuk mencegah masuknya cairan dari usus besar kembali ke usus halus.1
Usus besar terdiri dari beberapa bagian yaitu:
1. Sekum
Sekum adalah
kantung tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal. Pada ujung
sekum terdapat suatu tabung buntu yang sempit berisi jaringan limfoid yang
disebut apendiks vermiform.
2. Kolon
Kolon adalah
bagian usus besar dari sekum sampai rektum.
Ada tiga jenis kolon yaitu, kolon asenden, transversa, dan desenden.
Kolon asenden adalah kolon yang merentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati
disebelah kanan dan membalik secra horizontal pada fleksura hepatika. kolon
transversa merentang menyilang abdomen di bawah hati dan lambung sampai ke tepi
lateral ginjal kiri, tempatnya memutar sampai ke bawah pada fleksura splenik.
Dan kolon desenden merentang ke bawah pada sisi kiri abdomen dan menjadi kolon
sigmoid berbentuk S yang bermuara di rektum.2
3. Rektum
Rektum adalah
bagian saluran pencernaan selanjutnya dengan panjang 12 cm sampai 13 cm. rectum
berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus. Struktur rektum
serupa dengan kolon, tetapi dinding yang berotot lebih tebal dan membran
mukosanya memuat lipatan-lipatan membujur yang disebut kolumna Morgagni. Semua
menyambung ke dalam saluran anus. Di dalam saluran anus ini serabut otot
sirkuler menebal untuk membentuk otot sfinkter anus interna. Sfinkter eksterna
menjaga saluran anus dan orifisium supaya tertutup.1
1. Usus
besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa
dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa yang semi padat.
2. Di
dalam kolon terdapat populasi bakteri yang membantu proses pembusukan sisa
pencernaan. Bakteri ini juga mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi
sedikit kalori nutrien bagi tubuh.
3. Usus
besar memproduksi mucus.
4. Usus
besar mensekresikan sisa pencernaan dalam bentuk feses. Warna feses berasal
dari pigmen empedu dan baunya bersal dri bakteri.2
Daftar
Pustaka
1. Arthur
C, Guyton. 1990.Fisiologi Manusia dan
Mekanisme Penyakit.Jakarta:EGC
2. Slone,
Ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi Untuk
Pemula.Jakarta:EGC
3. Smeltzer,
Suzanne C.2001.Buku Ajar Keperawatan
Medikal-Bedah Brunner & Suddarth.Jakarta:EGC
4. Patricia
A, Potter.2005.Buku ajar Fundamental
Keperawatan Volume 2.Jakarta:EGC
5.
Jane Y, Yang Y, Ellen S, Deutsch D,
James S, Reilly R. Bronchoesophagology. In: James B, Snow JR, John JB, eds.
Otorhinolaryngology head and neck surgery. 16th ed. Ontario: BC
Decker Inc; 2003. hal. 1562-73.
makasihhh
BalasHapusterimakasih materi nya ya.. :)
BalasHapusArtikel ini bermanfaat sekali,terima kasih
BalasHapusmantap
BalasHapus